Artikel

Bagaimana Pengusaha dapat Menjadi Mitra untuk Membantu Karyawan Mengakses Pembiayaan

Dino Setiawan telah bekerja di sejumlah bank besar yang meliputi, manajemen risiko treasury, pinjaman komersial, perbankan investasi, dan baru-baru ini mengepalai pemberi pinjaman tekfin berbasis di Silicon Valley yang menyediakan akses keuangan untuk underbanked AS. Dia membuat blog untuk mendemokratisasikan masalah pinjaman institusional untuk diskusi arus utama. Lagi pula, jika Anda tahu apa yang masuk ke dalam bakso Anda, Anda akan memperbaiki kebiasaan makan Anda. Sama berlaku untuk pinjaman, Anda menjadi peminjam yang lebih sehat.

Saya menulis awal bulan ini bahwa bank hanya meminjamkan kepada orang yang mereka pikir akan membayarnya kembali. Sayangnya (atau beberapa mungkin berpikir untungnya), bank-bank di Indonesia kesulitan mendapatkan informasi yang benar tentang Anda. Apalagi jika Anda belum pernah meminjam ke bank, tidak pernah memiliki kartu kredit, tidak pernah memiliki rekening seluler pasca bayar, dll. Slip gaji bisa palsu, identitas bisa palsu, sehingga pihak bank harus bekerja keras untuk mendapatkan kebenarannya.

Di blog terakhir saya, saya menulis tentang teknologi yang berperan dalam membantu pemberi pinjaman mendapatkan gambaran yang benar tentang peminjam. Ini akan menguntungkan semua orang yang berkarakter baik di luar sana. Ada beberapa informasi yang bahkan teknologi kesulitan memperoleh atau memverifikasi. Dan itulah penghasilan.

Di sinilah pemberi kerja dapat menjadi mitra yang kuat untuk membantu menurunkan biaya pinjaman (dengan suku bunga yang lebih rendah) dan membuka akses keuangan yang biasanya tidak dapat diakses oleh karyawan mereka. Data pendapatan sangat berharga bagi pemberi pinjaman, dan dengan menyediakannya melalui kemitraan, pemberi pinjaman harus menyediakan produk dengan suku bunga yang lebih rendah dari pasar kepada karyawan tersebut.

Kemitraan dapat menjadi win-win untuk semua pihak: pemberi pinjaman, yang mendapatkan data untuk menurunkan risiko (dan karenanya menurunkan kerugian) atas pinjaman yang diberikan kepada karyawan; karyawan, yang akan mendapatkan akses ke pinjaman yang biasanya tidak mereka dapatkan dan dengan bunga yang lebih rendah; dan majikan, yang dapat menyediakan tenaga kerja mereka dengan jaring pengaman keuangan. Pengusaha Indonesia telah menyadari pentingnya menyediakan akses keuangan bagi karyawan mereka melalui berbagai koperasi yang disponsori oleh pengusaha.

Bagaimana kemitraan antara pengusaha dan tekfin dapat menguntungkan semua adalah keuntungan efisiensi yang sama yang dibawa tekfin ke pasar pinjaman. Koperasi kecil biasanya kurang efisien dibandingkan bank dalam mengelola operasi pinjaman. Produk tekfin yang baik dapat menempatkan teknologi peminjaman kelas dunia di tangan koperasi berbasis pengusaha, atau bagi pengusaha tanpa koperasi, mengisi kesenjangan pembiayaan itu dengan program pinjaman yang efisien dan mudah diakses.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *